Sabtu, 20 Desember 2008

Teknologi VS Akhir Dunia

JR: Teknologi Canggih VS Kiamat

Dapatkah teknologi canggih menyelamatkan umat manusia dari kemusnahan pada
hari kiamat?

A. Banyak orang menggagumi dan mengandalkan penemuan-penemuan
teknologi canggih, bahkan sampai menyangkal eksistensi Tuhan karena
hal-hal yang dapat dibuat melalui penemuan-penemuan tersebut. Tidak jarang
pula orang mengaggumi mahluk dan benda ciptaan lebih daripada Pencipta itu
sendiri.
B. Dapatkah penemuan-penemuan teknologi masa lampau menyelamatkan
umat manusia dari bencana dan malapetaka yang menimpa mereka?
Dapatkah penemuan-penemuan teknologi canggih menyelamatkan umat manusia pada
hari kiamat?
C. Kalau tidak, ke manakah mereka mencari perlindungan? Siapakah yang
dapat menyelamatkan mereka? Dengan cara bagaimanakah mereka dapat
diselamatkan? Bagaimana pandangan Alkitab tentang hal-hal yang
dipertanyakan tersebut?

II. Pandangan Alkitab tentang penemuan-penemuan teknologi,
manfaat, bahaya dan kegagalannya

A. Tidak ada yang baru
Meskipun umat manusia umumnya mengagumi penemuan-penemuan teknologi
canggih dan menganggapnya sebagai ciptaan-ciptaan baru dari orang-orang
yang dianggap super, tetapi Alkitab dengan tegas mengatakan, bahwa "tidak
ada sesuatu yang baru di bawah matahari"
(Pengkhotbah 1:9) atau di kolong langit ini.

Menurut Alkitab segala sesuatu "sudah ada dulu" (ayat 10). Artinya
segala, sesuatu yan ada di kolong langit ini sudah ada dulu "lama sebelum
kita ada" (ayat 10) atau sebelum kita dilahirkan. Semua unsur kimia 105
jenis itu memang sudah ada sejak dunia ini diciptakan. Tidak ada yang
ditambahkan atau dikurangi.

Apa-apa yang kita lihat sebagai barang-barang baru, sebenarnya bukan
hal-hal yang baru, sebab hanya bentuk-bentuknya yang baru, tetapi
unsur-unsur alamiahnya memang sudah ada sejak semula. Misalnya, biji-biji
besi sudah ada di dalam tanah sebelum diolah menjadi besi batangan, yang
kemudian diubah dan di proses menjadi barang-barang komsumen. Demikian juga
halnya dengan logam-logam lainnya, seperti nikel, alumunium, emas, perak,
tembaga, kuningan dan lain sebagainya.

Jadi kalau kita melihat mobil, komputer, pesawat ulang-balik,
bangunan pencakar langit, jembatan raksasa dan lain sebagainya, semuanya itu
sudah ada dalam bentuk baku atau aslinya sebelum diolah. Hanya bentuknya
yang sudah berubah sesudah diolah. Itu sebabnya Pengkhotbah mengatakan: "Apa
yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi,
tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari" (Pkh 1:9).

Para penemu barang-barang yang disebut penemuan-penemuan teknologi
canggih tidak ada dasar untuk menyombongkan diri. Karena kemampuan membuat
barang-barang tersebut. Mereka belum seimbang dengan kemahakuasaan Tuhan
yang telah menciptakan seluruh alam semesta
(Mzm 33:6,9; Yes 40:26; 45:12), termasuk mereka yang menanggap diri
sebagai manusia-manusia super, karena penemuan-penemuan tersebut. Namum
munculnya penemuan-penemuan modern ini sudah lama dinubuatkan di dalam
Perjanjian Lama, karena nabi Daniel telah mengatakan sebelumnya bahwa pada
akhir zaman "pengetahuan akan bertambah" (Dan 12:4). Tetapi manusia itu
tidak akan dapat menyamai dan melampaui pengetahuan Tuhan.

Manusia hanya mampu membuat sesuatu dari benda atau barang yang sebelumnya
sudah ada. Mereka disebut penemu atau pembuat karena segala yang mereka buat
itu berasal daripada benda yang sudah ada. Jadi istilah penciptaan tidak
dapat dan tidak cocok dikenakan kepada manusia, karena ia tidak menciptakan,
ia tidak mampu membuat sesuatu benda baru daripada yang tidak ada. Tiap anak
kecil mampu membunuh laba-laba, tetapi tidak ada manusia kecil maupun dewasa
yang mampu membuat sarang laba-laba yang sedemikian indahnya.

Tetapi Tuhan itu lain. Ia menjadikan segala sesuatu daripada yang
tidak ada (ex nihilo). Hanya oleh berfirman: "langit telah dijadikan" dan
"semuanya jadi"; dan hanya oleh memberi "perintah, maka semuanya ada" (Mzm
33:6, 9). Jadi kalau Tuhan disebut Pencipta karena Ialah yang menciptakan
dan menjadikan segala sesuatu daripada yang tidak ada, maka manusia itu
tepat kalau disebut Pembuat karena ia hanya mampu membuat sesuatu daripada
benda yang sudah ada.

Manusia hanya mampu membuat benda mati dalam bentuk yang baru
daripada benda mati, tetapi Tuhan tidak saja mampu menjadikan benda mati,
melainkan mahluk bernyawa juga, seperti manusia, binatang, burung dan ikan
(Kej. 1).

Dengan kecepatan 1600 km per jam dunia kita berputar. Apabila
perumpamaan kecepatannya hanya 160 km per jam, maka malam di dunia ini akan
menjadi 10 kali lebih panjang, kebalikannya panas terik nya matahari akan
menjadi 10 kali lipat lebih lama. Ini akan mengakibatkan kehancurannya semua
tumbuh-tumbuhan yang ada di dunia ini dalam jangka waktu hanya sehari saja.

Suhu panasnya matahari ialah 6000 derajat Celsius. Tetapi kalau
matahari ini lebih dingin sedikit saja, maka dunia akan menjadi es,
sedangkan kalau lebih panas sedikit, maka dunia akan hangus.

Jadi kenyataannya Tuhan itu bukan hanya menciptakan saja, tetapi Ia
juga telah mengatur sedemikian rupa dan sedemikian harmonisnya satu dengan
yang lain sehingga tiada tandingannya yang akan mampu menciptakan dan
mengatur ciptaanNya sedemikian rupa, seperti Tuhan.

Jangankan bisa mencitptakan ciptaan Tuhan, hanya melukiskan atau
menceritakannya saja dengan kata-kata ciptaan Tuhan, tidak akan ada manusia
yang mampu dan bisa. Sebagai perumpamaan yang paling mudah cobalah tulis
dengan kata-kata yang tepat warna hijau dari daun di pohon pisang. Walaupun
hanya dari satu jenis dan satu pohon saja, warna daunnya sudah ribuan macam
jenis warnanya, mulai dari hijau muda sampai hijau tua.

B. Manfaat penemuan-penemuan teknologi
Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan penemuan-penemuan teknologi
itu telah memberikan nikmat dan kepuasan tersendiri kepada para
pemakainya. Sarana angkutan telah memberikan kejutan yang luar biasa, kalau
dahulu penjalan kaki hanya dapat menempuh jarak empat sampai lima kilometer,
maka sekarang dengan pesawat ulang-balik kita bisa menempuh jarak 28.000 km
per jam. Kita bisa mengirim surat keluruh pelosok ujung dunia dengan
menggunakan mesin FAX maupun Internet dalam waktu beberapa detik saja.
Pekerjaand ribuan orang sekarang bisa dikerjakan dan diselesaikan oleh satu
perangkat komputer. Bahkan kita sudah bisa terbang ke bulan.

Kita berusaha dan berlumba-lumba untuk menemukan bintang di langit
yang jauh, bahkan kita berusaha untuk menghitung jumlahnya bintang dilangit,
tetapi apakah Anda bisa dan mampu menjawab berapa jumlah bulu mata Anda?
Padahal bulu mata itu letaknya tepat di depan bola mata Anda.

Negara-negara yang sudah sangat maju bahkan yang sudah piawai sekali
seperti negara Jepang maupun USA sampai dengan detik ini masih belum mampu
dan belum bisa melindungi dan memberikan keselamatan bagi rakyatnya dari
serangan bencana alam, seperti banjir, gempa bumi maupun angin topan, tetapi
melalui penemuan-penemuan teknologi canggihnya yang baru, mereka mampu
mempercepat pembunuhan kepada sesama umat manusia.

C. Bahaya-bahaya penemuan teknologi canggih
Keuntungan yang kita dapatkan dari teknologi canggih ini, harus kita
bayar mahal. Oleh kerugian-kerugian yang di derita oleh umat manusia. Dengan
penemuan teknologi canggih ini, manusia bukannya lebih bisa meningkatkan
atau pun memelihara bumi di dunia ini bahkan kebalikannya yang ia capai
ialah mempercepat kehancuran dunia ini. Menebang jutaan pohon dihutan.
Pencemaran limbah di darat, di udara maupun di lautan. Senjata-senjata
mutakhir. Setiap bangsa berusaha meningkatkan pertahanan negaranya dengan
mempercanggih peralatan senjatanya. Amerika setiap menit nya membuang 770
ribu dollar hanya untuk menjalankan roda-roda perangnya. Dengan satu hulu
ledak bom nuklir sudah mampu membumi ratakan kota Moskow dengan seluruh
penduduknya yang berjumlah jutaan orang. Tampaknya kalau perang nuklir
sampai terjadi, maka penduduk dunia seluruhnya akan hancur binasa. Apakah
ini yang disebut kiamat?

Jadi apa yang sedang terjadi itu adalah merupakan kegenapan sebutan
Pengkhotbah yang menubuatkan timbulnya bahaya maut sebagai akibat dari
penemuan ilmu pengetahuan pada akhir zaman, sebab ia berkata: "Karena di
dalam banyak hikmat ada banyak susah hati dan siapa memperbanyak
pengetahuan, memperbanyak kesedihan" (Pkh 1:18)

Menurut penilaian Tuhan, dibandingkan dengan seluruh alam semesta,
bangsa-bangsa yang berada di dalam dunia ini sama seperti "setitik air dalam
timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca"
(Yes 40:15). Tidak soal betapa maju dan betapa makmurnya sesuatu
negara, betapa canggihnya teknologinya dan betapa mutakhir pesenjataannya
kalau tidak mengenal Tuhan dan tidak mengakui kedaulatanNya, ia sama saja
"tidak ada dihadapanNya" (ayat 17). Dan Alkitab bahasa Inggris versi King
James menyebutkannya sebagai "less than nothing" atau "kurang daripada
ketiadaan - minus"

III. Kesimpulan

A. Penemu teknologi canggih cenderung untuk menyangkal Tuhan, tetapi
penyangkalan terhadapNya tidak akan dapat mengubah kenyataan bahwa
Ia itu Tuhan Pencipta.

B. Teknologi canggih tidak mampu menyelamatkan umat manusia baik dahulu

maupun pada akhir zaman.

C. Walaupun bagaimana canggih penemuan teknologi jaman sekarang maupun
di hari kemudian, manusia tidak akan mampu memperpanjang usianya
walaupun hanya sedetik sekalipun juga. Tiap orang pasti akan mati.

D. Kepercayaan dan pengakuan terhadapNya yang menjadi persyaratan
mutlak bagi keselamatan manusia.

Tidak ada komentar: